Selasa, 26 Juli 2011

10 Negara Populasi Penduduk Tergemuk di Dunia

0 komentar
 



Kegemukan tidak hanya menjadi masalah di negara maju, bahkan di negara paling miskin sekalipun banyak yang mengalaminya. Banyak faktor yang mempengaruhinya, mulai dari kurang olah raga hingga diet yang tidak sehat

Badan kesehatan dunia WHO menetapkan, seseorang bisa dikatakan mengalamioverweight atau kegemukan jika memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) lebih dari atau sama dengan 25 kg/m2. Jika IMT sudah melebihi 30 kg/m2, maka bisa dikategorikan obesitas.

Saat ini WHO mencatat, 1 dari 3 orang di seluruh dunia memiliki masalah kegemukan sedangkan 1 dari 10 orang mengalami obesitas.

Jika tidak ada upaya untuk memperbaiki gaya hidup dan pola makan, diperkirakan jumlah penderita kegemukan akan mencapai 2,3 miliar pada tahun 2015. Angka ini cukup tinggi karena menyamai jumlah penduduk China, ditambah Amerika dan seluruh Eropa.

Masalah kegemukan juga bukan monopoli negara maju yang umumnya terlalu makmur untuk berolahraga berat. Sebuah survei yang dilakukan Globalpost sepanjang 1 dasawarsa terakhir menunjukkan, beberapa negara miskin termasuk dalam 10 negara dengan masalah kegemukan paling banyak.

Berikut ini daftar negara paling gemuk berdasarkan persentase warga yang memiliki masalah berat badan, seperti dikutip dari Globalpost, Senin (28/3/2011).

1. Samoa (93,5 persen)
Negara kepulauan yang juga terletak di Samudra Pasifik ini sebenarnya memiliki tradisi diet yang sehat yakni karbohidrat kompleks yang tinggi serat dan rendah lemak. Namun sejak terjadi migrasi orang asing pada masa Perang Dunia II, diet itu berubah dan menjadikan negara ini sebagai negara tergemuk di dunia.

2. Kiribati (81,5 persen)
Antara tahun 1964-2001, impor makanan di salah satu negara termiskin di dunia ini meningkat 6 kali lipat. Makanan yang didatangkan dari negara lain umumnya berupa makanan olahan yang banyak mengandung lemak dan tidak sehat. Tak heran negara kepulauan yang terletak di Samudra Pasifik ini menduduki posisi 'runner up' negara paling gemuk di dunia.

3. Amerika Serikat (66,7 persen)
Sejak tahun 1960-an, 24 persen warga Amerika Serikat sudah mengalami overweight. Kini jumlahnya terus meningkat, hingga 2 dari 3 warganya bisa dikategorikan obesitas. Junk food alias makanan tidak sehat disebut-sebut sebagai pemicu utama kegemukan di Amerika Serikat.

4. Jerman (66,5 persen)
Tidak terlalu mengejutkan jika Jerman masuk salah satu negara paling gemuk, karena warganya cukup dikenal dengan budaya minum bir dan makan masakan berlemak. Dalam upaya menekan jumlah warga yang gemuk, saat ini pemerintah menyediakan buah dan sayuran sebagai cemilan gratis untuk anak sekoilah di negara tersebut.

5. Mesir (66 persen)
Jumlah pengidap masalah kegemukan di Mesir meningkat sejak tahun 1980-an. Sejak masa itu, laju pertumbuan penduduk mulai tidak terkendali sehingga pola makan menjadi tidak sehat. Terlebih dalam tradisi sebagain warganya, perempuan ditabukan untuk berolahraga.

6. Bosnia-Herzegovina (62,9 persen)
Masalah kegemukan tidak hanya terjadi di negara-negara dengan penghasilan perkapita relatif tinggi. Buktinya, Bosnia-Herzegovina yang rata-rata penduduknya masih hidup di bawah garis kemiskinan masuk dalam 10 besar negara paling gemuk. Pemicunya antara lain diet yang tidak sehat, ditambah dengan kebiasaan merokok dan minum alkohol.

7. Selandia Baru (62,7 persen)
Menurut penelitian dari University of Otago, masalah kegemukan di Selandia Baru dipicu oleh kecanduan menonton TV sejak kecil. Di negara ini, masalah kegemukan lebih banyak dipicu karena kurang olahraga dibandingkan karena terlalu banyak makan.

8. Israel (62,9 persen)
Sebagaimana yang terjadi di beberapa negara maju yang lain, timbunan lemak juga menjadi masalah serius di Israel. Dalam 30 tahun terakhir saja, jumlah penderita obesitas di negara ini sudah meningkat 3 kali lipat.

9. Kroasia (61,4 persen)
Di negara ini, penyakit kardiovaskular menjadi penyebab kematian terbanyak karena salah satu faktor risikonya adalah kegemukan. Wujud keprihatinan terhadap tingginya angka kegemukan, sebuah badan amal di Kroasia pada mencatatkan rekor pembuatan celana jins terbesar di dunia pada Juni 2010. Ukurannya 6 kalu luas lapangan tenis, dijahit dari 8.023 potong jins yang disumbangkan warga.

10. Inggris (61 persen)
Cukup masuk akal jika Inggris masuk 10 besar negara dengan rata-rata IMT tertinggi di dunia, sebab di Eropa sendiri gaya hidup warga Inggris termasuk paling jarang berolahraga. Bahkan rekor manusia paling gemuk pernah dipegang seorang pria Inggris dengan berat badan 680 pound (sekitar 308 kg)
Readmore...
Senin, 25 Juli 2011

Google Batal Investasi di Indonesia

1 komentar
 
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Erwin Aksa, mengatakan sejak lama Google.Inc sudah tertarik berinvestasi di Indonesia. Namun, niat itu tidak terlaksana sebab terkendala regulasi.

"Mereka melihat Indonesia sebagai pasar yang sangat besar dan perkembangan industri telekomunikasi dan informasi di sini sangat pesat. Hanya saja, Google tidak diberi kesempatan berinvestasi sebab terkendala regulasi yang dibuat pemerintah," kata Erwin, dalam siaran persnya, Sabtu (23/7).

Menurut Erwin, batalnya investasi google ini disampaikan dalam pertemuan dengan Chief Excecutive Officer (CEO) Eric Schmidt di Nusa Dua Bali di sela acara Regional Entrepreneurship Summit. Acara yang diselenggarakan Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI).

Ketua Umum Hipmi ini mengungkapkan bahwa petinggi Google tersebut datang ke Indonesia membagikan pengalaman pada Regional Entrepreneurship Summit yang juga dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Rodham Clinton. Dia juga mengatakan bahwa sebelumnya pemerintah menahan ekspansi Google melalui regulasi sebab dikhawatirkan akan menguasai pasar media di Tanah Air.

Erwin mengatakan pihaknya sebenarnya mengharapkan agar Google bisa berinvestasi di Indonesia dan tidak sekedar membuka kantor di Indonesia. "Tidak cuma buka kantor, sebaiknya mereka juga bisa berinvestasi lebih besar," katanya.

Pasalnya, lanjutnya, selain akan menciptakan lapangan kerja, Google juga bisa menginspirasikan dan mengakomodasi mahasiswa cerdas dan kreatif yang banyak tersebar di perguruan tinggi di Indonesia. Dikatakan Erwin, Hipmi sangat prihatin banyak anak-anak muda dan mahasiswa berbakat Indonesia hijrah ke luar negeri sebab tidak terakomodasi di Indonesia. Untuk itu, Indonesia perlu memiliki industri kreatif yang kuat dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi agar dapat menampung pemuda-pemudi berbakat itu.

sumber : http://id.berita.yahoo.com/erwin-aks...043909847.html
Readmore...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...